ujian enak sakit. Ketika sakit kita sadar, betapa nikmatnya makan, beribadah, istirahat tenang, bekerja, bersenda gurau, bercengkrama dengan keluarga serta sahabat dan nikmat-nikmat yang lain, yang tidak dapat dilaksanakan saat sakit
Namun dewasa ini yang miris mengenai dunia kebugaran dibandingkan dengan zaman Rasulullah Saw. Orang sakit terhadap zaman Rasulullah sangatlah langka, bahkan seorang Tabib yang datang
dari Mesir sesegera mungkin kembali pulang pasal tak adanya pasien. tetapi saat ini, setiap tahun ribuan dokter di wisuda. Klinik serta rumah sakit tumbuh menjamur. sementara penyakit makin banyak serta berbagai. bugar menjadi barang kuno serta berharga
Back to Allah, Back to Islam, Back to Nature, ialah solusi kebugaran yang hakiki, pasal sebuah yang datang dari Allah & Rasul-Nya adalah Haq (benar). Metode pengobatan yang baik yaitu berlandaskan pada Al-Qurán dan Hadits
Rahasia Tahajud
“Dan terhadap sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (QS. : Al-Isro’ : 79)
Dari result studi yang dilakukan, menunjukan jikalau shalat tahajud yang dilaksanakan dengan tepat, ikhlas serta khusyuk terhadap setiap malam, dengan dosis 13 rakaat dalam masa 8 minggu, bisa membuat turun kadar kortisol
Fungsi Kortisol serta pengaruh Shalat Tahajud
1. Metabolisme karbohidrat serta asam amino dengan menaikkan konsentrasi gula dalam darah
Pada orang yang tak shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi tinggi, bikin metabolisme karbohidrat
serta asam amino meningkat, sehingga konsentrasi gula dalam darah menjadi naik. jika dibalik
terhadap orang yang melakukan shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi rendah, sehingga memberi
efek turunnya gula dalam darah. Oleh pasal itu, shalat tahajud ini amat bagus bagi penderita penyakit diabetes, pasal bisa menstabilkan gula dalam darah
2. Memperkuat kerja jantung serta merangsang epinephrin serta angiotensin II
Pada orang yang tak shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi tinggi, sehingga merangsang pertumbuhan epinephrin yang menyebabkan naiknya kerja jantung serta kontraksi pembulu darah
(Vasokontriktor). Sebaliknya, terhadap orang yang melakukan shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi rendah, bisa membuat turun epinephrin, sehingga kerja jantung statis serta pembuluh darah
tak kontraksi. Oleh pasal itu, shalat tahajud ini amat bagus bagi penderita penyakit darah tinggi, jantung serta stroke
3. menghalangi Ekskresi Urine
Pada orang yang tak shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi tinggi, bisa menghalangi ekskresi urine sehingga bisa menimbukan beban ginjal yang berlebihan. jika dibalik terhadap orang yang melakukan
shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi rendah, tak menghalangi ekskresi urine (stagnasi cairan) sehingga beban ginjal tak berlebihan. Oleh pasal itu shalat tahajud ini amat bagus bagi penderita penyakit gagal ginjal
4. mengakibatkan pergantian EEG terhadap otak serta jiwa (euforia, depresi, gampang tersinggung, emosi yang labil)
Pada orang yang tak shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi tinggi, bisa mengakibatkan pergantian EEG terhadap otak serta jiwa, di antaranya mengakibatkan depresi, gampang tersinggung, emosi labil
serta euforia. jika dibalik terhadap orang yang melakukan shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi rendah sehingga Eeg statis serta biasa saja. Oleh pasal itu, shalat tahajud ini amat bagus bagi penderita penyakit permasalahan jiwa, depresi serta bisa bikin emosi menjadi stabil
5. menghalangi penjawantah limfosit
Pada orang yang tak shalat tahajud, kadar kortisolnya menjadi tinggi, sehingga bisa menghalangi penjawantah limfosit. jika dibalik terhadap orang yang melakukan shalat tahajud, kadar kortisolnya
menjadi rendah sehingga limfosit tak terhambat. Oleh pasal itu, shalat tahajud ini amat baik buat tubuh, pasal bisa bikin daya tahan badan menjadi bagus
Sumber : Menjadi Dokter di Rumah Sendiri (dr. Agus Rahmadi)